Es Krim Coklat

Bismillahirrahmanirrahim…
Apa yang kau rasakan bila kau tiba-tiba mendapat es krim saat tenggorokanmu kering… saat itu kau tengah berjalan jauuuuh sekali dan air di botolmu telah habis? Aku yakin jawabannya akan “Senang sekali”…
Begitu juga diriku… Aku dapat es krim coklat di tanggal 19 Februari 2012 lalu. Rumahku dipenuhi semua kerabat, teman, ustadz, tetangga… mereka semua mengucapkan selamat dan doa untukku,”BARAKALLAHU LAKI WA BARAKA ‘ALAIKI WA JAMA’A BAINAKUMA FI KHAIRIN…”
Ku beri tahu… bahwa es krim ku itu datang saat es krim ku yang dulu hilang. Tepatnya pergi melarikan diri. Meninggalkan hatiku yang sudah terlanjur termakan oleh kata-kata yang seakan memberi harapan. Haahhhh… salahku sendiri mau dibohongi… salahku sendiri mau dipermainkan orang….
Yang lebih pahit lagi, aku dapat kabar bahwa akulah yang mengejar-ngejar si es krim itu… aku sangat terpukul… padahal, kalau saja mereka tau… dia yang tanpa kata tanpa meminta maaf pergi begitu saja dan tidak memberi kejelasan. dia yang melupakan kata-katanya yang dulu-dulu, kata-kata yang memberi sejuta harapan bagi peminat es krim… dia yang tega mengecewakan banyak orang, dia yang omongannya tak bisa dipegang…. dia yang…. ahhh!!! Lalu aku yang kena imbasnya. hanya aku…. Apakah itu adil??? Air mata ini tak bisa dibendung. Lukaku memar. Hatiku merintih. Kadang aku sempat berpikir kalau saja dia dengan tegas bilang bahwa dia tidak mau dan memilih orang lain, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini. Husnuzhannya, dia tidak mau menyakitiku dan orang -orang yang aku sayangi. tapi parah!!! Justru sikapnya itu lebih menyakitkan berlipat-lipat kali. Apalagi dia berstatus sebagai orang yang paham agama.
Aku tahu bahwa saat itu mungkin aku sedang dihukum oleh Allah atas kecerobohan yang aku buat…. ya Allah maafkanlah diri ini…
Saat dia pergi dan memilih orang lain, aku segera berdoa,”INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN, ALLAHUMMA`JURNII FII MUSHIIBATII WAKHLUF LII KHAIRAN MINHA” (sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhya kita akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berikanlah pahala atas musibahku dan gantilah untukku dengan ganti yang lebih baik)
Subhanallah ternyata benar!!!
Es krimku yang sekarang sangat melegakan tenggorokanku yang kering kerontang. mengobati luka hati yang melebar. Aku tak akan pernah menyesali keputusan ini… Jauh sekali bila dibanding dengan es krim yang dulu. Bukannya bermaksud menghina. Tetapi aku hanya menggambarkan bahwa doaku terkabul. kalau salah yaaa…. semoga Allah mengampuni, amin. kalau yang bersangkutan membaca tulisan ini…mohon jangan marah yaaa… semua sudah berlalu. dan semoga Allah mengampuni kita, amin. aku juga salah kok. Salah kenapa mau digombalin… heheheey…
Sobat…
Aku bercerita bukan tidak ada tujuannya. Ceritaku ini bukan satu-satunya cerita yang beribroh di dalamnya… Bahkan banyak sekali cerita-cerita macam begini.
Aku ingin mengajak hati-hati yang sedang patah… mata-mata yang telah basah… jiwa-jiwa yang sakit parah untuk melihat pada sesuatu yang ada di balik luka dan sayatan hidup yang menerpa. Memang tak kelihatan. Saat sedih menyapa, musibah mendera, sakit bertandang, yang ada di depan kita hanyalah apa yang menimpa kita saat itu. Bila ujian sedang datang, tak ada guna berlama-lama murung dan menutup diri. Bodoh bila beranggapan bahwa dunia hanya sampai di sini. Air mata yang keluar pun tak akan membantu kita mencapai apa yang kita inginkan saat itu juga. benar bukan?
Orang yang terlahir di dunia ini tidak lahir sendirian. Dia pasti ditemani dengan satu hal yang bernama masalah. Semakin dia melahap usianya, semakin banyak pula hal yang harus dia hadapi. Kalau kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, “Ya Allah, jauhkan aku dari masalah”, maka dijamin doanya tidak akan dikabulkan. karena memang Allah mencipta kita agar Dia menguji kita mana di antara kita yang paling berkualitas amalannya. Seharusnya bukan itu yang kita minta, tetapi ,” Ya Allah… wahai Dzat yang maha bisa segala-galanya, mohon bila Engkau memberiku masalah, berikan kepadaku masalah yang tak melebihi kemampuan yang aku punya. Berikan kepadaku pula kesabaran yang tiada batas dalam menghadapinya. Jadikanlah tiap masalah yang menghampiri aku sebagai jalan untukku selalu dekat dengan-Mu…”
Sudah banyak pengalaman yang ku punya juga mungkin Sobat sekalian, bahwa kesedihan yang Allah berikan tak akan lama kita rasakan. Dia pasti memberi ganti dengan yang lebih baik. Dengan yang lebih asyik. Maka jangan hanya memandang sebatas pandangan mata. Tetapi yakinlah bahwa di balik pandangan mata kita yang terbatas itu, ada banyak hal yang membuat kita tertawa bahagia. Bila kita hanya berdiam dan berjalan di tempat, hidup dalam kesedihan dan tenggelam dalam masa lalu, tak berusaha menggapai apa yang membuat kita bahagia, maka ingatlah, sesuatu yang membuat bahagia itu tak akan datang sendiri. Dia akan datang bila kita menjemputnya dengan segala cara yang (tentunya) Allah ijinkan.
Salam buat sobat-sobatku di mana pun berada….
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

0 komentar:

Posting Komentar